Menurut agenda yang ada pada pantia, Kamis malam ini PPP akan memilih Ketua Umum baru untuk menggantikan Suryadharma Ali. Namun sebelum itu akan ditentukan terlebih dahulu mekanisme pemilihan Ketua Umum yang rencananya digelar tertutup di Hotel Empire Palace, Jl Blauran, Surabaya.
Terlepas dari konflik internal partai berlambang Ka'bah ini, SDA juga akan menggelar Muktamar serupa di Jakarta, 23 Oktober mendatang. Manakah yang akan diakui oleh pemerintah nantinya ? Waktu yang akan menjawabnya.
Sementara itu, kubu Romahurmuzy atau yang akrab disebut Romi sebagai penyelenggara Muktamar Surabaya ini menyatakan bahwa, legalitas muktamarnya tidak bisa diragukan. Ia mengatakan, jumlah peserta yang hadir tercatat sebanyak 844 dari 1.112 yang diundang. Jumlah itu merupakan delegasi 26 DPW PPP dari total 33 DPW.
"Secara jumlah, kami sudah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh 26 dari 33 DPW (dewan pimpinan wilayah/provinsi) yang ada. Hingga kini tercatat seluruhnya ada 844 peserta dari 1.112 yang diundang hadir. Berarti kan sudah 2/3-nya dan kuorum," ujar Ketua DPP PPP Rusli Effendi, seperti dilaporkan, detik.com pada hari Rabu (15/10/2014).
Sementara itu, Ia mengatakan, Kamis pagi ini agenda yang dilakukan adalah pandangan umum atas pertanggungjawaban DPP PPP yang diagendakan pada pukul 09.00 WIB. Tadi malam telah dilakukan laporan pertanggungjawaban DPP PPP yang berlangsung secara tertutup.
Acara selanjutnya yakni jawaban DPP PPP atas pandangan umum yang akan dipimpin oleh salah satu Waketum. Kemudian akan dilanjutkan dengan pengesahan tata tertib pemilihan ketua umum yang dipimpin Rusli Effendi selaku Ketua Steering Comitee.
Sebagaimana diketahui, PPP kembali mengalami perpecahan internal setelah tak mendapat porsi paket pimpinan MPR bersama Koalisi Merah Putih (KMP) pada 7 Oktober 2014. Saat itu pula DPP dan Fraksi PPP sepakat untuk hengkang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Namun Ketum Suryadharma Ali bersikeras untuk tetap setia bersama KMP. Dia yang mengaku didukung sejumlah pengurus DPP dan DPW kemudian menyebut Muktamar VIII di Surabaya tidak sah.
Suryadharma Ali yang tentu saja diundang dalam Muktamar ini, jangankan hadir, namun justru menyuruh seluruh DPW yang sudah hadir untuk meninggalkan arena Muktamar. Faktanya, para perwakilan DPW ini tetap tidak beranjak dari arena Muktamar. Meski demikian Sekjen PPP Romahurmuziy , musuh utama SDA ini, menyatakan tetap berharap Suryadharma bisa hadir menutup Muktamar.
"Kita ingin sejarah terulang. Ketika Mukernas di Bogor lalu, Pak Suryadharma dengan kebesaran hati bersedia untuk datang. Kita ingin beliau juga nantinya bisa hadir untuk menutup acara," ujar pria yang akrab disapa Romi itu saat sambutan pembukaan Muktamar, hari Rabu kemarin.
Sementara itu, kubu Romahurmuzy atau yang akrab disebut Romi sebagai penyelenggara Muktamar Surabaya ini menyatakan bahwa, legalitas muktamarnya tidak bisa diragukan. Ia mengatakan, jumlah peserta yang hadir tercatat sebanyak 844 dari 1.112 yang diundang. Jumlah itu merupakan delegasi 26 DPW PPP dari total 33 DPW.
"Secara jumlah, kami sudah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh 26 dari 33 DPW (dewan pimpinan wilayah/provinsi) yang ada. Hingga kini tercatat seluruhnya ada 844 peserta dari 1.112 yang diundang hadir. Berarti kan sudah 2/3-nya dan kuorum," ujar Ketua DPP PPP Rusli Effendi, seperti dilaporkan, detik.com pada hari Rabu (15/10/2014).
Sementara itu, Ia mengatakan, Kamis pagi ini agenda yang dilakukan adalah pandangan umum atas pertanggungjawaban DPP PPP yang diagendakan pada pukul 09.00 WIB. Tadi malam telah dilakukan laporan pertanggungjawaban DPP PPP yang berlangsung secara tertutup.
Acara selanjutnya yakni jawaban DPP PPP atas pandangan umum yang akan dipimpin oleh salah satu Waketum. Kemudian akan dilanjutkan dengan pengesahan tata tertib pemilihan ketua umum yang dipimpin Rusli Effendi selaku Ketua Steering Comitee.
Sebagaimana diketahui, PPP kembali mengalami perpecahan internal setelah tak mendapat porsi paket pimpinan MPR bersama Koalisi Merah Putih (KMP) pada 7 Oktober 2014. Saat itu pula DPP dan Fraksi PPP sepakat untuk hengkang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Namun Ketum Suryadharma Ali bersikeras untuk tetap setia bersama KMP. Dia yang mengaku didukung sejumlah pengurus DPP dan DPW kemudian menyebut Muktamar VIII di Surabaya tidak sah.
Suryadharma Ali yang tentu saja diundang dalam Muktamar ini, jangankan hadir, namun justru menyuruh seluruh DPW yang sudah hadir untuk meninggalkan arena Muktamar. Faktanya, para perwakilan DPW ini tetap tidak beranjak dari arena Muktamar. Meski demikian Sekjen PPP Romahurmuziy , musuh utama SDA ini, menyatakan tetap berharap Suryadharma bisa hadir menutup Muktamar.
"Kita ingin sejarah terulang. Ketika Mukernas di Bogor lalu, Pak Suryadharma dengan kebesaran hati bersedia untuk datang. Kita ingin beliau juga nantinya bisa hadir untuk menutup acara," ujar pria yang akrab disapa Romi itu saat sambutan pembukaan Muktamar, hari Rabu kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar