ggl7

Selasa, 25 November 2014

Rapat Pleno GOLKAR RICUH, Mahkamah Partai Pecat Aburizal Bakri

Kisruh, adu fisik antara dua kubu AMPG di halaman Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa Sore. foto: tempo.com


Partai Pohon beringin terancam tumbang, menyusul ontran-ontran yang terjadi di tubuh Partai warisan orde baru ini, Selasa malam (25/11/14). Rapat Pleno , Selasa sorenya, menjadi ajang "pertempuran" baik di kalangan angkatan muda maupun para elit politiknya. 


Kericuhan yang terjadi di Kantor DPP Partai Golkar ini pun berujung pada pemecatan Abu Rizal Bakri oleh Mahkamah Partai yang selanjutnya kepemimpinan diserahkan pada tim yang dinamakan Tim penyelamat partai. Tim ini kemudian bertugas untuk melaksanakan Munas yang rencananya akan di gelar di Jakarat pertengahan Januari 2015. 

Sebelumnya, Selasa sore terjadi baku hantam antara dua kubu AMPG (angkatan muda partai golkar) di halaman kantor karna rebutan kepentingan. Hal ini menyebabkan Rapat Pleno DPP mundur dari agenda jam 15.00 hingga menjelang maghrib baru dibuka. 

Rapat pleno dibuka oleh Wakil Ketua Umum Partai, Agung Laksono. Namun baru 10 menit rapat dimulai, tiba-tiba rapat dihentikan dan ditutup secara sepihak oleh Wakil Ketua yang lain, yakni Theo L Sambuaga. Kekacauan pun berpindah di kalangan elit partai di  dalam gedung rapat. Theo bahkan sampai dilempari botol minuman oleh peserta atas aksinya menutup rapat yang mengaku disuruh oleh Ketua Umum Abu Rizal Bakri. 

Atas insiden beruntun itu, Mahkamah Partai bersama unsur pimpinan lain akhirnya bersepakat melanjutkan rapat untuk kemudian membentuk Tim penyelamat partai. Hal ini menurut mereka dirasa mendesak agar masalah bisa segera diselesaikan dan tidak berlarut-larut.

Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pun membekukan kepengurusan di bawah pimpinan Aburizal Bakrie. "Kami ambil langkah ini untuk penyelamatan partai," kata Ketua Mahkamah Partai Muladi seusai rapat pleno di kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 26 November 2014, seperti dikutip oleh tempo.com.

Menurut Muladi, kepengurusan Aburizal diambil alih oleh Presidium Penyelamatan Partai. Presidium diketuai oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Presidium beranggotakan delapan calon Ketua Umum Golkar, yaitu Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorris Raweay, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir.

Ketua Presidium Agung Laksono mengatakan tugas pertama Presidium adalah merehabilitasi hak keanggotaan tiga kader Golkar yang sudah dipecat Aburizal. Mereka adalah Agus Gumiwang, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatullah. "Selanjutnya kami akan mempersiapkan agenda munas yang akan diselenggarakan selambatnya 15 Januari 2015," ujar Agung.

Terbentuknya Presidium Penyelamatan Partai ini juga sebagai rekasi atas  ketidakpuasan para kandidat ketua umum dan sejumlah pengurus terhadap kepemimpinan Aburizal. Ical dianggap telah memaksakan kehendak untuk menggelar munas pada 30 November nanti di Bali. Aburizal dianggap sudah menggunakan cara-cara intimidatif dan provokatif dalam menggelar munas.

Rapat pleno pembentukan Presidium Penyelamatan Partai Golkar dihadiri lebih dari 30 pengurus harian Partai Golkar. ###

Tidak ada komentar:

Posting Komentar